Sabtu, 29 Oktober 2011

Punjungan bin Rantangan alias Tonjokan atawa Undangan Kelas Berat..

Aku masih di beranda rumah saat satu motor berhenti di depan rumahku. Turunlah seorang wanita yang sepertinya kukenal (mungkin dulu adik kelasku waktu SD). Sambil tersenyum menanyakan apakah Ibuku ada dan mengulurkan tangannya menyampaikan sebungkus plastik berisi kotak. Dia mengatakan bahwa itu adalah punjungan dari Ibu ABC yang mengadakan hajatan pernikahan anaknya. Setelah kuterima dan mengucapkan terima kasih, dia pun pergi dengan pemboncengnya yang masih memegangi beberapa bungkusan lain yang sepertinya akan diantarkan ke alamat lainnya. Ah.. semoga bukan tempat Ayu Ting Ting karena gak akan nyampai sebab alamatnya palsu.. hehehehe..

Yap.. itulah punjungan yang juga kukenal sebagai tonjokan atau rantangan dan lebih tepatnya adalah undangan kelas berat. Kenapa? karena biasanya yang mendapatkan bingkisan ini harus dan wajib datang ke hajatan atau syukuran yang diadakan pengundang. Mau tahu lagi kenapa? sudah dicatat pastinya oleh si empunya hajat, ntar kan tinggal nyocokin ame nama-nama di kotak amplop. Kalau gak datang? idih.. ketahuan looh.. Ini adalah tradisi yang turun menurun di daerahku. Bentuknya bisa berupa nasi kotak, sepaket rantang berisi nasi, sayur, dan lauk pauk, atau satu ceting (tempat nasi) dari plastik yang berisi makanan dengan paket yang relatif sama. Hemh.. ada gak di daerah kalian? kalau ada.. apa namanya?


http://www.cateringjakarta.net

2 komentar:

  1. persis didaerah aku juga ada,kalo sampe ga datang malunya kalo ketemu,bukan kepalang minimal gocap lho,kalo dapat tonjok an.berarti lain daerah ada yang sama adatnya,,,, sekedar comen by kisoed

    BalasHapus
  2. makasih mas/mbak kisoed atas kunjungannya.. semoga tradisi ini bisa dijaga oleh seluruh rakyat Indonesia, merdeka!!

    BalasHapus