Sabtu, 23 Juli 2011

Sampai jumpa.. di ujian yang sama semester berikutnya..


Masih segar di ingatanku walau peristiwa konyol ini terjadi lebih dari sepuluh tahun yang lalu. Saat itu menjelang siang saat aku mengikuti UAS (Ujian Akhir Semester) salah satu mata kuliahku. Ruangan yang tadinya ramai dengan gelak tawa langsung senyap seketika saat soal dibagikan. Kami pun terdiam membaca setiap soal (baru membaca lho) dan aku berharap bahwa ada keajaiban sehingga ujian kala itu dibatalkan. Susah sangaaaatt..

Suasana hening mulai terusik dengan bunyi tuts demi tuts kalkulator untuk mengerjakan soal yang 75% memerlukan perhitungan. Bunyi kertas dibolak balik dan kocokan type-x waktu itu ikut sedikit meramaikan seisi ruangan. Dan aku masih berkutat di soal nomor satu.. Ah.. gak kelar nich.. keluhku saat itu.

Sepuluh menit berlalu.. masih dengan suasana tenang.. dan saat menit kedua puluh terlampaui.. terdengar bangku berderit dan seorang teman cowokku maju ke depan kelas. Kukira akan minta ijin ke belakang karena biasanya dalam kondisi tertekan.. kita akan merasakan hasrat untuk buang air kecil bukan? Tapi tidak.. ternyata dia MENGUMPULKAN lembar jawabannya.

Seisi kelas pun takjub dibuatnya.. Serentak kami menghentikan pengerjaan soal dan terkesima olehnya. Dia.. telah menyelesaikan jawabannya dan kami masih berkutat di ruangan yang tiba-tiba menjadi panas, pengap, gaduh, dan ajaib.. menyempit. Kami seolah-olah terpacu dan mencoba menyelesaikan soal demi soal dengan cepat.. Masak kalah dengan si dia tadi..

Yap.. akhirnya kuselesaikan juga UAS ini dengan ngos-ngosan. Segera ku keluar untuk cari oksigen yang demikian sedikit kujumpai di ruangan ujian ini. Dan.. itu dia bocahnya.. tersenyum seakan mengejek kami yang lebih lambat darinya dalam mengerjakan soal. Kami pun menghampirinya.. dan ternyata.. dengan santainya dia menjawab bahwa sebenarnya dia cuma menulis beberapa kata dalam lembar jawaban. Apa coba? ”maaf bu.. saya belum belajar.. sampai jumpa di ujian yang sama di semester berikutnya..”

Gubbraaakk.. gemeeeesss bangeeeettt..... gitu aja kok butuh dua puluh menit. Aku juga mampu melakukannya dalam lima detik bro.. Hemh.. kalau jadi bu dosen.. akan kutulis juga dalam lembar jawaban yang sama ”Siap Ndaaan.. aku juga jadi gak sempat ngoreksi nich..”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar